Pelantikkan presiden dan wakil presiden terpilih telah dilaksanakan pada hari ini, 20 Oktober 2019. Beberapa fakta menarik seputar pelantikan presiden Indonesia, baik pada era Joko Widodo maupun presiden sebelumnya yang akan saya bagikan adalah:
Pemilihan Tanggal 20 Oktober Berawal dari Sejarah
Sebenarnya, pemilihan tanggal 20 Oktober sebagai tanggal 20 Oktober sebagai hari dilantiknya presiden terpilih tidak ada dasar hukumnya. Pemilihan tanggal tersebut tidak lepas dari peristiwa bersejarah yang mengiringinya.
Tradisi pelantikan pada tanggal 20 Oktober ini bermula dari peristiwa yang terjadi 20 tahun yang lalu. Saat itu, Gus Dur mulai menjabat pada 20 Oktober 1999 setelah memenangkan pemilihan Presiden yang masih dilakukan oleh MPR.
Ketika Gus Dur mengucapkan sumpah jabatan Presiden, belum terjadi amandemen UUD 1945. Ketika itu Presiden dipilih oleh MPR dengan suara terbanyak. Kedudukan MPR pada saat itu lebih tinggi dari Presiden dan Wakil Presiden. Gus Dur dipilih oleh MPR sebagai Presiden pada 20 Oktober 1999 dan langsung dilantik oleh MPR pada hari yang sama.
Karena Gus Dur dipilih dan dilantik MPR pada 20 Oktober 1999, jika dihitung perode lima tahun setelah habis masa jabatan Gus Dur, tanggal pelantikkan presiden RI periode berikutnya akan jatuh pada tanggal 20 Oktober 2004.
Presiden RI Sebelum Gus Dur tidak Dilantik pada tanggal 20 Oktober
Presiden BJ Habibie yang menjabat sebagai Wakil Presiden era Orde Baru dilantik pada 21 Mei 1998, sehari Presiden Soeharto menyatakan berhenti di tengah masa jabatannya.
Sementara itu, Presiden Soeharto selalu dilantik pada bulan Maret sejak pertama kali ditetapkan sebagai Pejabat Presiden pada 12 Maret 1967 melalui Ketetapan MPR Sementara No.XXXIII/MPRS/1967 tentang Pencabutan Kekuasaan Pemerintah Negara dari Presiden Soekarno.
Soeharto kembali terpilih menjadi Presiden Indonesia periode ke-2 dan dilantik pada tanggal 23 Maret 1973. Pada periode ketiga, Soeharti dilantik pada 23 Maret 1978. Pada periode ke-4, tanggal pelantikan Presiden Soeharto berubah menjadi tanggal 11 Maret 1983. Tanggal pelantikan Soeharto ini selalu sama hingga masa jabatan terakhirnya, yaitu 11 Maret 1998. Soeharto memilih tanggal 11 Maret sebagai tanggal pelantikannya, karena mengingatkan akan peristiwa sejarah yang merupakan awal kebangkitan era Orde Baru, Supersemar (Surat Perintah 11 Maret).
Car Free Day Hari Ini Ditiadakan
Car Free Day yang biasanya diadakan di jalan protokol DKI Jakarta pada hari Minggu ini ditiadakan, guna mengamankan prosesi pelantikan presiden.
Dimeriahkan dengan Berbagai Prosesi Adat Jawa
Pelantikan presiden pada tahun 2019, juga diisi dengan parade merah putih yang kental akan budaya Indonesia. Parade ini berlangsung di Jogja. Beberapa prosesi adat Jawa yang mewarnai pelantikan presiden adalah: prosesi arak-arakan empat buah gunungan yang terdiri dari gunungan salak dari Sleman, gunungan bakpia dari kota Yogyakarta, gunungan geplak dari Bantul dan gunungan sayur dan buah dari Watu Lumbung.
Gunungan ini akan diarak dari dan dibagikan kepada masyarakat. Makna dari pembagian dan arak-arakan gunungan ini adalah Presiden dan Wapres terpilih harus memberi manfaat bagi masyarakat.
Selain gunungan, prosesi adat Jawa ini juga dimeriahkan oleh 100 abdi dalem Keraton Jogja dan ada juga arak-arakan pedati sapi.
Adanya Bendera Merah Putih Raksasa
Pada Parade Merah Putih yang diadakan jelang pelantikan Presiden bendera merah putih sepanjang 74 meter akan dibentangkan dan diarak. Bendera ini akan dibawa oleh laskar Barisan Shiratal Mustaqim Central Kota. Panjang 74 meter sesuai dengan usia kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun ini. Harapannya bangsa Indonesia senantiasa panjang umur dan rakyatnya aman makmur sejahtera.
Megawati tidak Hadir dalam Pelantikan SBY
20 Oktober 2004, merupakan selesainya masa jabatan Presiden Megawati Soekarno Putri dan Wakil Presiden Hamzah Haz. Pada tahun 2004 juga merupakan pelantikan presiden yang bersejarah karena Indonesia baru memiliki presiden yang dipilih langsung oleh rakyat, bukan oleh MPR.
Lazimnya, presiden dan wapres periode sebelumnya menghadiri prosesi pelantikan tersebut sebagai simbolisasi serah terima jabatan. Akan tetapi di tahun 2004, Megawati dan Hamzah Haz tidak hadir dalam pelantikan SBY-JK.
Taufiq Kiemas Melakukan Kesalahan Pidato dalam Pelantikan SBY-JK
Taufiq Kiemas yang merupakan ketua MPR dan juga suami dari Megawati Soekarnoputri, melakukan kesalahan ketika melakukan sidang paripurna MPR dan pelantikan Presiden. Ia menyebut gelar SBY Dokter, bukan Doktor dan menyebut wakil presiden pendamping SBY sebagai BJ. Habibie.
Gonjang-ganjing Politik Pelantikan Megawati
Pemerintahan Gus Dur dikenal banyak kontroversi. Salah satunya, Gus Dur sempat mengeluarkan dekrit pembubaran DPR. Namun Mahkamah Agung memutuskan dekrit yang dikeluarkan Gus Dur bertentangan dengan hukum.
MPR kemudian melengserkan Gus Dur. Keputusan itu tidak diterima oleh Gus Dur. Meski demikian, keputusan MPR tidak dapat diubah dan Gus Dur jatuh dari jabatannya sebagai presiden.
Megawati dilantik dan diambil sumpahnya menjadi Presiden di Gedung DPR MPR, Pada hari Senin tanggal 23 Juli 2001. Ia tidak dilantik pada 20 Oktober karena Gus Dur turun jabatan bukan karena habis periode, melainkan karena diturunkan oleh MPR. Megawati diangkat sebagai presiden berdasarkan Ketetapan MPR No III/MPR/2001 untuk menggantikan Gus Dur.
Sumber: Quora
Sumber: Quora
0 Comments